Ditempatku menatapmu
Menikmati indahmu dari sudut rahasiaku
Memperhatikan bahasa tubuhmu
Melamun dan menyorot pandangan lurus ke arahmu
Melihatmu yang tekantuk-kantuk kala itu
Mengartikan mata bulatmu yang mengatup malu-malu
Hingga kepalamu menunduk mengantuk
Aku hanya menutup mulutku yang tersenyum kecil melihat tingkahmu
Seandainya saat itu aku disampingmu
Aku pasti bisa menikmati raut wajah mengantukmu
Seandainya saat itu aku menjadi teman sebelahmu
Aku mungkin bisa menyadarkanmu dari rasa kantuk itu
Aku akan meremas bahumu dan menyuruhmu kembali memperhatikan guru yang mulutnya hampir berbusa di depan
Sayangnya
Aku disini
disudut yang tak kau ketahui
Aku cemburu pada teman yang duduk disebelahmu itu
Dia bisa terus-menerus menikmati senyummu
Dia bisa terus menerus menyentuh kulitmu
Andai aku disampingmu
Kau pasti akan mengajakku berbicara
Kau pasti mengajakku bertukar pikiran
Kau pasti mengenalku
Kau pasti menatapku
Aku ingin menjadi teman sebangkumu
Menikmati indahmu dari sudut rahasiaku
Memperhatikan bahasa tubuhmu
Melamun dan menyorot pandangan lurus ke arahmu
Melihatmu yang tekantuk-kantuk kala itu
Mengartikan mata bulatmu yang mengatup malu-malu
Hingga kepalamu menunduk mengantuk
Aku hanya menutup mulutku yang tersenyum kecil melihat tingkahmu
Seandainya saat itu aku disampingmu
Aku pasti bisa menikmati raut wajah mengantukmu
Seandainya saat itu aku menjadi teman sebelahmu
Aku mungkin bisa menyadarkanmu dari rasa kantuk itu
Aku akan meremas bahumu dan menyuruhmu kembali memperhatikan guru yang mulutnya hampir berbusa di depan
Sayangnya
Aku disini
disudut yang tak kau ketahui
Aku cemburu pada teman yang duduk disebelahmu itu
Dia bisa terus-menerus menikmati senyummu
Dia bisa terus menerus menyentuh kulitmu
Andai aku disampingmu
Kau pasti akan mengajakku berbicara
Kau pasti mengajakku bertukar pikiran
Kau pasti mengenalku
Kau pasti menatapku
Aku ingin menjadi teman sebangkumu
sumber: http://dwitasarii.blogspot.com/2011/09/aku-ingin-menjadi-teman-sebangkumu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar