Untukmu, alasanku menulis sambil menangis
Ingatkah kau hari-hari dimana kau bersikap seolah tak mengenalku?
Ketika kau berlalu di depanku seakan aku tak pernah ada? Andai saja kau tahu, saat-saat seperti itulah yang membuatku tak ingin mengenalmu, yang membuatku ingin diberi kesempatan untuk tidak melangkah masuk ke dalam kehidupanmu.
Ya, saat-saat aku sangat membencimu yang tak pernah, sekali saja, mencoba mencari tahu apa penyebab murung dan tangisku. Yang membuatku tersiksa, tentu saja karena perasaan benci itu tak bisa tinggal terlalu lama ketika aku melihat senyum dan tawamu.
Walau sakit, walau kaubenci, perasaan ini tak mau hilang...
dari wanita yang tak pernah bosan
mengagumi indahnya senyum dan tawamu dalam diam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar