So I've started doing Hangouts on Google+ with Don Purdum and he really likes topics like transparency, communication and such. He's truly pushing me to open up. I think I like it, but I'm not quite sure. I keep thinking he's going to press me to open up about something crazy soon! Join us every Tuesday morning at 9:30 AM LIVE to see what happens. Or just subscribe to this blog. I'll probably post most of them.
Anyway, listen to us talk about keys to better communication in relationships and in business. Click HERE or on the graphic above to begin the video! We're having fun doing these and hope you're getting good stuff out these! One thing I enjoyed discussing was "His Needs, Her Needs" and the importance of intimacy, honesty and openness in communication with our partners!
What else can we talk about for you?
Mark Anthony McCray helps people live on PURPOSE, achieve higher PERFORMANCE and experience true PROSPERITY. Be sure to subscribe to this blog so you don't miss a thing and forward this to a friend if you found it helpful. All material © Copyright, Mark Anthony McCray unless otherwise noted!
He can be reached in the following ways:
Mark@LiveBIGDieEmpty.com
Phone: 281-846-5720
Twitter: @LiveBIGDieEmpty
Facebook: http://www.facebook.com/LiveBIGDieEmpty
LinkedIn: http://www.linkedin.com/in/markanthonymccray/
Google+: https://plus.google.com/u/0/103149858138414160703/posts
YouTube: http://www.youtube.com/user/markanthonymccray
Pinterest: http://pinterest.com/markmccray/
For more information on Mark as a speaker or presenter check out http://livebigdieempty.blogspot.com/p/about-mark_29.html
Minggu, 27 Januari 2013
Jumat, 25 Januari 2013
Prepare For What You've Prayed For!
"Be Prepared." That's the Boy Scout motto. It's also my word for today.
I have shared with you, my friends, a few times before that I believe the Lord shares things with me in dreams regarding direction for my life, encouragements and (sometimes) warnings. This happens a few times a month for me, typically, and I post them here when I feel the unction that someone else could benefit. Today is another of those days...
The word of the day is "Prepare" for some of you.
In my dream, I was attending a large convention as one of the featured speakers. Large gathering. Convention center. There appeared to be something in the range of 5000 people attending. I didn't have a problem with the material or size of the crowd. But I wasn't ready.
As I waited in the private lounge wherein I was supposed to be getting dressed, I realized I didn't even have my suit with me. It was in the car. I had only brought my shoes inside in my travel bag. As the presenter before me hit the place in his speech where I knew there were only fifteen minutes left before I was to go on, I found myself running around frantically. I was not going to be ready on time. I was going to be late. There was no way to be ready on time by this point. None!
I was going to be late. I was going to make a bad impression on the crowd and organizers as they would have to tap dance around for a few minutes while I got dressed. Late! Ouch! Future opportunities missed!
Oh well.
Here's the thing. The Lord is telling me to prepare for what I've been praying for. For some of you, you're in the same place. I KNEW it was almost time for me to come forward. I was in the right place for it. But I had not prepared. What a shame! What a tragedy! How terrible to know your day is coming, have a chance to be ready to take full advantage of it and STILL not be ready!!
That's the word for today: Your prayers are about to be answered so prepare for what you prayed for. Don't allow God's blessings to catch you off guard. He's heard your request and doors are about to open. Be ready to walk through them!
Mark Anthony McCray helps people live on PURPOSE, achieve higher PERFORMANCE and experience true PROSPERITY. Be sure to subscribe to this blog so you don't miss a thing and forward this to a friend if you found it helpful. All material © Copyright, Mark Anthony McCray unless otherwise noted!
He can be reached in the following ways:
Mark@LiveBIGDieEmpty.com
Phone: 281-846-5720
Twitter: @LiveBIGDieEmpty
Facebook: http://www.facebook.com/LiveBIGDieEmpty
LinkedIn: http://www.linkedin.com/in/markanthonymccray/
Google+: https://plus.google.com/u/0/103149858138414160703/posts
YouTube: http://www.youtube.com/user/markanthonymccray
Pinterest: http://pinterest.com/markmccray/
For more information on Mark as a speaker or presenter check out http://livebigdieempty.blogspot.com/p/about-mark_29.html
Untuk Diriku di Masa Depan
Untuk diriku di masa depan
Halo, Christy. (masihkah kamu manis, baik hati, dan tidak sombong seperti aku?)
Aku menulis ini dengan harapan suatu hari nanti kamu akan membacanya lagi sebagai seorang pribadi yang berbeda dengan pribadiku yang sekarang. Jika kamu sedang membaca ini... Seperti apakah pribadimu yang sekarang? Masihkah kamu seorang gadis pemalas yang kekanak-kanakkan? Kurasa masih. Itu penyakit bawaan, soalnya. Akan terus melekat hingga akhir hayat.
Berbicara tentang masa depan, ada banyak sekali hal yang ingin kutanyakan padamu!
Apakah tinggi badanmu bertambah? Berapa sentimeterkah tinggi badanmu sekarang?
Apakah perubahan berat badanmu stabil? Berapa kilogramkah berat badanmu sekarang?
Dan pastilah kamu sudah menemukan sekolah lanjutan yang tepat untukmu, bukan? Sekolah manakah yang kamu pilih? SMA atau SMK? Atas dasar apa kamu memilihnya? Rekomendasi atau jatuh hati? Aku penasaran setengah mati. Asal kamu tahu saja, aku yang sekarang masih saja dibuat pusing oleh persoalan tentang hal ini.
Apa kabar keluargamu? Maksudku, keluargaku, keluarga kita?
Apa Papa masih Papa yang menghabiskan waktunya di rumah, bingung harus melakukan apa? Apa Mama masih Mama yang melewatkan malam-malamnya untuk memasakkan menu makanan untuk esok hari? Apa adikmu masih suka mengigau dan masih saja meninggalkan 'pulau-pulau kecil' di bantal dan gulingnya? Apa kamu masih ditempatkan satu kamar dengannya?
Masihkah kamu menjadikan pria buncit menggemaskan itu sebagai tambatan hatimu? Jika tidak, apa yang memisahkan kamu dengannya? Masalah besar (atau mungkin sepele) macam apa yang akhirnya menyelesaikan hubungan kalian berdua? Jika masih, seperti apakah sosoknya sekarang? Apakah ia sudah mulai mengecilkan perutnya? Apakah ia masih saja membuatmu gemas seperti aku yang masih saja gemas melihatnya? Dan... Ah, ya, apakah kalian masih menggunakan nama panggilan Tansur dan Tymo? Kuharap masih. Aku suka nama itu. Atau, paling tidak kuharap kalian menemukan nama panggilan baru yang lebih lucu. Lalu, apa kabar si biru menggemaskan yang ia berikan sebagai hadiah ulang tahunmu yang keempat belas? Masihkah kamu menyimpannya baik-baik dan membawanya tidur bersamamu setiap malam? Apa kamu akhirnya memutuskan untuk menjahit cacat-cacat kecilnya?
Dan barangkali... Apa kamu masih berhubungan dengan gadis berambut keriting itu? Dan yang satunya lagi, yang bernama depan serupa dengan nama belakangmu. Jika masih... Apa kabar mereka? Apa mereka berhasil masuk ke sekolah lanjutan tujuannya? Apa kalian kadang berkirim pesan singkat dan bertemu tiap akhir pekan? Menakjubkan jika kalian benar-benar melakukannya. Karena saat ini saja, kedua hal itu mustahil untuk dilakukan.
Hhm, apa kesibukanmu sekarang? Apakah sedang dihujani pekerjaan rumah dari gurumu, ataukah tengah menikmati liburan panjang yang menyenangkan? Entahlah, yang jelas, asal kamu tahu, ketika kamu sedang asyik membaca ini, aku sedang memikirkan banyak hal! Ujian akhir sekolah yang menentukan kelulusanku akan dilaksanakan beberapa bulan lagi. Hei, sesulit apa ujian itu? Apa aku akan bisa melewatkannya dengan baik? Berapa nilai keseluruhan yang kudapat? Sungguh, aku ingin tahu! Penasaran setengah mati.
Dan, seperti yang (harusnya) kamu tahu, hanya tinggal beberapa minggu lagi dari sekarang hingga ulang tahun keempat belas si bawel itu, tambatan hatimu! Maksudku, tambatan hati kita. Terserahlah bagaimana harus kusebutnya, entah aku, kamu, atau kita, yang jelas, sebagai sosok masa depanku... Kauberikan apa untuknya sebagai hadiah ulang tahunnya yang keempat belas? Kelima belas? Keenam belas? Atau bahkan juga yang ketujuh belas? Memangnya kamu tidak pusing memikirkan benda apa yang akan kauhadiahkan untuknya?
Dari diriku di masa lalu untukmu,
diriku di masa sekarang bagiku,
26 Januari 2013.
Pria Itu...
Ah... Tentang kamu.
Rasanya sudah lama sekali
sejak kali terakhir aku menulis tentangmu.
Menulis tentang kamu membuatku mengingat kembali
tinggimu yang jauh melampauiku,
caramu bicara yang acuh tak acuh,
juga wajahmu yang menggemaskan.
Rasanya sudah lama sekali
sejak kali terakhir aku duduk manis di sampingmu.
Duduk di sampingmu tak lagi semudah dahulu aku melakukannya
tentu saja karena kini gadis itu telah menggantikanku,
menempati tempat istimewaku dulu.
Rasanya sudah lama sekali
sejak kali terakhir aku tertawa bersamamu.
Wah... Kapan ya, terakhir kali kamu tertawa mendengar gurauanku?
Padahal dulu akulah yang paling tahu caranya membuatmu tertawa,
seperti kamu yang pandai menemukan siasat untuk memaksaku tertawa.
Dan nyatanya,
memang sudah lama sekali
sejak kali terakhir aku dan kamu duduk berdua
bergurau dan tertawa.
Kamu yang dulu kukenal
selalu terbahak mendengar lelucon sederhanaku,
bahkan jika tak seorangpun menganggapnya lucu,
kamu akan jadi orang pertama yang tertawa karenanya.
Kamu yang dulu kukenal
tak pernah menolak kehadiranku
dan justru menerimaku dengan senang hati
sambil menyediakan tempat bagiku di sisimu.
Kamu yang dulu kukenal
acap kali kujadikan tempatku bercerita,
mengisahkan kegundahan juga kebahagiaanku,
dan tak jarang pula meminjamkan bahunya untukku menangis.
Kamu yang dulu kukenal
membuatku merasakan sosok kakak laki-laki yang tak pernah kumiliki,
membuatku merindukan figur saudara menyenangkan yang selalu kuinginkan.
Harusnya kamu tahu: aku rindu!
Merindukan tawamu yang disebabkan oleh gurauanku,
merindukan kata-kata sederhanamu yang ditujukan padaku,
merindukan kamu yang senantiasa menghampiriku meski hanya iseng belaka.
Aku memang tidak semenyenangkan dia,
agaknya aku memang tidak bisa membuatmu tertawa sepandai dia.
Namun haruskah aku menyerupai ia untuk mendapatkan perhatian kecilmu?
Kamu yang sekarang kutahu
enggan melirik dan bercakap denganku.
Kemana perginya kamu yang dulu? Aku rindu.
Minggu, 20 Januari 2013
Menjauh dari Kekasihku!
Bisakah kamu pergi?
Bisakah kamu enyah saja dari sorot mataku?
Aku tidak membencimu.
Hanya saja
aku tidak suka!
Kamu pikir kamu siapa?
Apa kamu pikir, dengan tingkah menyebalkan
dan gayamu yang sok menyenangkan itu
kamu bisa merebut hati kekasihku?
Kamu pikir kamu siapa?
Apa kamu pikir, dengan tawa menggelikanmu yang seperti dibuat-buat
dan sikapmu yang dimanis-maniskan itu
kamu bisa mencuri hati kekasihku?
Kamu pikir kamu siapa?
Apa kamu pikir, dengan modus kunomu;
mendekati dan mengajak priaku bicara tiap kamu berkesempatan
kamu bisa menawan hati kekasihku?
Maaf saja,
tapi aku tahu betul.
Kamu bukan tipe wanita yang disukai kekasihku.
Ia milikku! Bukan milikmu.
Ia punyaku! Bukan punyamu.
Ia mencintaiku, tidak mencintaimu.
Huh.
Kamu pikir kamu siapa?
Dia priaku, dan aku wanitanya.
Kamu hanya pengganggu tak berarti
yang masih saja mengelilingi kami
dengan tatapan iri hati!
Berhentilah. Menjauh.
Apa priaku sudah menjadi satu-satunya pria yang tersisa di dunia
sehingga kamu begitu menginginkannya?
Sudahilah. Menepi.
Apa priaku sungguh menarik perhatianmu
sampai-sampai kamu mau menjadikannya milikmu?
Akhirilah. Menyingkir.
Apa priaku tersenyum terlalu manis padamu
lantas kamu berpikir ia juga merasakan apa yang kaurasakan padanya?
Maaf saja,
tapi aku tahu betul.
Priaku adalah pria paling jahat
sekaligus pria paling baik yang bisa kamu temui selama masa hidupmu.
Priaku adalah pria paling jahat
sekaligus pria paling baik yang bisa kamu kenal sepanjang hayatmu.
Dan priaku adalah pria paling jahat
sekaligus pria paling baik yang tak akan bisa kamu miliki sampai ujung usiamu!
Apa kamu paham sekarang?
Ia milikku! Bukan milikmu.
Ia punyaku! Bukan punyamu.
Ia mencintaiku, tidak mencintaimu.
Berhentilah bergelayut manja pada bahu kekasihku,
dan carilah bahu lain untuk kaugelayuti.
Untuk kamu,
gadis yang masih saja mengagumi kekasih orang lain
meskipun tahu masih ada begitu banyak pria lain di luar sana.
...Dan untuk priaku yang mungkin saja sedang membaca ini,
kuharap kamu tidak akan tertipu oleh tutur kata gadis itu yang (sok) manis
dan menetap di sisiku, menemaniku, tertawa bersamaku.
Sabtu, 19 Januari 2013
Fast Food Free?
I just started this event if anyone wants to join me and share tips and testimonies! Health gurus welcomed! JOIN MY FACEBOOK EVENT AND SHARE YOUR TIPS!
Here's my motivation. I was sitting with a consulting prospect the other day and got an unexpected tidbit of advice. Heavily-accented English and blunt the way only older men are blunt when they speak. As we talk, he leans into me and says "You see that park over there? I walk every morning. You should try it." while somewhat glancing at my little-bit-of-a-belly. There's not much worse than a prospect calling you fat. Mind you. I am NOT FAT by American standards, but people from other countries tend to look at us like we're pigs. And, I'll grant him this. He looked great for a man who's probably closer to seventy than to fifty.
I work out quite a bit. A few times a week anyway. I could look really good and also have my blood pressure and other metrics in line if my diet was better. You can never out work a bad diet.
I think cutting foods that I get at drive-thrus out will by itself be a huge improvement!
As I always say: "You can't Live BIG or Die Empty from a sick bed!" Join us!! What are your tips for eating better?
Mark Anthony McCray helps people live on PURPOSE, achieve higher PERFORMANCE and experience true PROSPERITY. Be sure to subscribe to this blog so you don't miss a thing and forward this to a friend if you found it helpful. All material © Copyright, Mark Anthony McCray unless otherwise noted!
He can be reached in the following ways:
Mark@LiveBIGDieEmpty.com
Phone: 281-846-5720
Twitter: @LiveBIGDieEmpty
Facebook: http://www.facebook.com/LiveBIGDieEmpty
LinkedIn: http://www.linkedin.com/in/markanthonymccray/
Google+: https://plus.google.com/u/0/103149858138414160703/posts
YouTube: http://www.youtube.com/user/markanthonymccray
Pinterest: http://pinterest.com/markmccray/
For more information on Mark as a speaker or presenter check out http://livebigdieempty.blogspot.com/p/about-mark_29.html
Dede
Oke, saudara-saudara.
Di malam hari ini, gue bakal ngubek-ngubek seluk-beluk kemisteriusan ade gue *ciaelah dikata ade gue siluman* yah, pokoknya begitulah. Sebagai makhluk intelektual yang berinteligensi dan berintegritas tinggi *ciaaaeeellaaaahhh* pastilah Anda mengerti maksud saya.
Pokoknya, ade gue itu... Sarap. Gila. Stress.
Hal pertama yang harus lu camkan di benak lu pas ngeliat dia adalah... Jangan tertipu wajah sok malaikatnya. Seperti kata orangsok bijak, don't judge a book from its cover, jangan karena mukanya bening, lu kira isinya bening juga. Karena kalo lu udah percaya sama dia... Dua jam kemudian rumah lu bakalan kejatohan bom nuklir. Pokoknya bahaya lah. Bisa dijamin ituuu. Secaraaaaaaaaaaaaaaa gue udah hidup sama dia hampir 12 tahun, dan itu merupakan (hampir) 12 tahun yang cukup ngenekin.
Ade gue ini fungsional. Disuruh apa aja bisa. Inilah salah satu keuntungan dilahirkan sebagai seorang kakak.
Tapi kalo dianya lagi betmut (baca: badmood) semacamnya, gue yang kena imbas juga. Karena jadi nggak bisa nyuruh-nyuruh dia. Inilah salah satu kerugian dilahirkan sebagai seorang kakak.
Bakat luar biasa menakjubkan yang dimiliki ade gue adalah kebiasaan tidurnya yang selalu melibatkan iler yang melimpah ruah, bunyi decitan gigi (entah apakek namanya, pokoknya giginya suka kriet-kriet gitu bunyinya kalo lagi bobo), dan igauan yang tidak jelas.
Ilerannya jelas bikin gue keganggu. Apalagi kalo nggak sengaja ngilernya di selimut ato bantal-guling gue. Basahnya sih, iya bisa kering. Baunya mah menetap di situ.
Kriet-kriet giginya ga ngefek, naaahhhh... Ngigaunya itu. Sumpah miapah gue selalu ketawa setiap kali dia ngigau. Lagian ngigaunya aneh-aneh...
Hhmmm. Ade gue... Apa yah. Dia sih ngakunya mata duitan, jail,kampungan, melarat. Yaaahh begitulah ade gue.
Oiyah. Sebenernya post ini dibuat dengan tujuan promosiin blog ade gue yang baru dibikin kemaren. Judulnya Hocus Pocus. Visit loh yah. Yaaahh... Asal kalian tahu saja saudara-saudara, itu nyaris 98% gue yang editin, gue yang masangin background, gue yang masangin gambar, yang masangin web counter, yaaaaaudahlah yaaaa. Itu disebut beramal.
Ade gue susaaaaaaaaaaaah banget kalo disuruh foto, kalopun mau, mukanya kayak abis kegiles papan jalan (?), yaaaahhh Anda pasti mengerti maksud saya. Tapi ternyata diem-diem dia narsis juga. Tapi narsisnya kalo lagi sendirian ato engga lagi terpaksa aja...
Oke, gue tau gue sama dia emang ga mirip. Mungkin ada salah satu diantara dia dan gue yang anak pungut. OKEEE BECANDA CEMANS-CEMANS! JUST FOR FUN! :D bubye :*
Di malam hari ini, gue bakal ngubek-ngubek seluk-beluk kemisteriusan ade gue *ciaelah dikata ade gue siluman* yah, pokoknya begitulah. Sebagai makhluk intelektual yang berinteligensi dan berintegritas tinggi *ciaaaeeellaaaahhh* pastilah Anda mengerti maksud saya.
Pokoknya, ade gue itu... Sarap. Gila. Stress.
Hal pertama yang harus lu camkan di benak lu pas ngeliat dia adalah... Jangan tertipu wajah sok malaikatnya. Seperti kata orang
Ade gue ini fungsional. Disuruh apa aja bisa. Inilah salah satu keuntungan dilahirkan sebagai seorang kakak.
Tapi kalo dianya lagi betmut (baca: badmood) semacamnya, gue yang kena imbas juga. Karena jadi nggak bisa nyuruh-nyuruh dia. Inilah salah satu kerugian dilahirkan sebagai seorang kakak.
Bakat luar biasa menakjubkan yang dimiliki ade gue adalah kebiasaan tidurnya yang selalu melibatkan iler yang melimpah ruah, bunyi decitan gigi (entah apakek namanya, pokoknya giginya suka kriet-kriet gitu bunyinya kalo lagi bobo), dan igauan yang tidak jelas.
Ilerannya jelas bikin gue keganggu. Apalagi kalo nggak sengaja ngilernya di selimut ato bantal-guling gue. Basahnya sih, iya bisa kering. Baunya mah menetap di situ.
Kriet-kriet giginya ga ngefek, naaahhhh... Ngigaunya itu. Sumpah miapah gue selalu ketawa setiap kali dia ngigau. Lagian ngigaunya aneh-aneh...
Hhmmm. Ade gue... Apa yah. Dia sih ngakunya mata duitan, jail,
Oiyah. Sebenernya post ini dibuat dengan tujuan promosiin blog ade gue yang baru dibikin kemaren. Judulnya Hocus Pocus. Visit loh yah. Yaaahh... Asal kalian tahu saja saudara-saudara, itu nyaris 98% gue yang editin, gue yang masangin background, gue yang masangin gambar, yang masangin web counter, yaaaaaudahlah yaaaa. Itu disebut beramal.
Ade gue susaaaaaaaaaaaah banget kalo disuruh foto, kalopun mau, mukanya kayak abis kegiles papan jalan (?), yaaaahhh Anda pasti mengerti maksud saya. Tapi ternyata diem-diem dia narsis juga. Tapi narsisnya kalo lagi sendirian ato engga lagi terpaksa aja...
Contohnya ini. Pas dia lagi studytour. |
En croissance. Croissant!
This isn't the croissant I intended, 'kay. |
but... It just...
You're being lovely today,
or maybe it would continuing within next days.
Yeah, I hope so.
I laughed a lot with you today.
I was so happy! I wish you felt the same.
You tickled me,
I wasn't feel really good,
but I was really happy!
I tickled you back,
and you laughed.
Oh boy. I love your laugh.
It makes me feel happier.
Although it's only a while
after our little-big-problem,
it feels like we haven't ever be in a fight before.
I'm really happy.
I'm happy that I have you by my side,
I'm grateful that I've destined to meet you in my life.
And guess what?
I think my love to you is growing...
Je t'aime, ma chérie!
Jumat, 18 Januari 2013
Overflowing.
Ketika kamu menumpah-ruahkan amarahmu,
ketika kulihat wajah berangmu ditujukan padaku,
aku bergidik ngeri.
Aku memang gadis egois yang manja yang terlalu beruntung untuk memilikimu yang berulang kali memaafkanku.
Kamu jadi lebih menakutkan dibandingkan siapapun kala itu.
Karena kamu membuatku takut
kalau-kalau aku telah melakukan kesalahan yang tak bisa kutarik lagi,
kalau-kalau aku telah melakukan kesalahan yang membuatmu membenciku selamanya.
Ketika kesabaranmu padaku menipis,
ketika segala kemurkaanmu padaku tak dapat lagi kamu pangku seorang diri,
aku jadi segan.
Aku memang gadis egois yang manja yang terlalu sering menyakiti fisikmu yang berulang kali memaafkanku.
Kamu jadi lebih menakutkan dibandingkan siapapun kala itu.
Karena kamu membuatku takut
kalau-kalau kamu telah membuat keputusan yang kaurasa tepat tanpa bisa diganggu gugat,
kalau-kalau kamu telah membuat keputusan untuk membenciku selamanya.
ketika kulihat wajah berangmu ditujukan padaku,
aku bergidik ngeri.
Aku memang gadis egois yang manja yang terlalu beruntung untuk memilikimu yang berulang kali memaafkanku.
Kamu jadi lebih menakutkan dibandingkan siapapun kala itu.
Karena kamu membuatku takut
kalau-kalau aku telah melakukan kesalahan yang tak bisa kutarik lagi,
kalau-kalau aku telah melakukan kesalahan yang membuatmu membenciku selamanya.
Ketika kesabaranmu padaku menipis,
ketika segala kemurkaanmu padaku tak dapat lagi kamu pangku seorang diri,
aku jadi segan.
Aku memang gadis egois yang manja yang terlalu sering menyakiti fisikmu yang berulang kali memaafkanku.
Kamu jadi lebih menakutkan dibandingkan siapapun kala itu.
Karena kamu membuatku takut
kalau-kalau kamu telah membuat keputusan yang kaurasa tepat tanpa bisa diganggu gugat,
kalau-kalau kamu telah membuat keputusan untuk membenciku selamanya.
Pepatah mengatakan, "Jangan lekas marah, nanti lekas tua."
Kamis, 17 Januari 2013
Kesempatan dalam Kesempitan
Yang dimaksud kesempatan dalam kesempitan tentulah ketika si anu selingkuh dengan si itu ketika si anu lagi berantem sama pacarnya! :x
Jealous & envious.
"Cemburu terjadi karena adanya kurang percaya diri, karena kita melihat bahwa orang yang kita cintai lebih memilih orang lain. Otomatis kita memandang bahwa orang yang dipilih orang yang kita cintai itu lebih baik daripada diri kita sendiri. Oleh karena itu, untuk berhenti mencemburui, belajarlah untuk lebih percaya diri. Percaya dirilah, bahwa kita adalah orang yang paling baik, paling sempurna untuk orang yang kita cintai itu." ujar pria yang kepalanya tak berambut pada 14 Agustus 2011 yang lalu, si motivator senior yang suka menambahkan humor sederhana dalam tutur katanya.
Waiting For You - Yesung SJ
Sepertinya yang kunanti takkan tiba.
Words I couldn’t tell you,
When I close my eyes, they will emerge again
Stop reminiscing my memories
My love, I think of you
I regret the days when I wandered with you staying by my side
Can’t you listen to my sincere heart?
I wait for you until the end of the world
I wait for you until the moment fate forbids
Now I can give you my everything
Can’t you come to me?
My dear love.
I wait for you until the moment fate forbids
Now I can give you my everything
Can’t you come to me?
My dear love.
Erasing memories we had together
As if nothing happened
I say I do not know you
But my heart recognizes you at first
All the time spent with you is waiting for you
My last love, it is only you.
As if nothing happened
I say I do not know you
But my heart recognizes you at first
All the time spent with you is waiting for you
My last love, it is only you.
I wait for you until the end of the world
I wait for you until the moment fate forbids
Now I can give you my everything
Can’t you come to me?
My dear love.
I wait for you until the moment fate forbids
Now I can give you my everything
Can’t you come to me?
My dear love.
This love that can’t be forgotten alone and changed
The monologue was left by your empty side
The monologue was left by your empty side
As I didn’t take your hand when you were by my side
I will never let you go again.
I will never let you go again.
I missed you
I missed you, my heart grows burdened too much
Steps to you are becoming slow
But I will love you like how I met you first time
I will give love to my stopped heart.
I missed you, my heart grows burdened too much
Steps to you are becoming slow
But I will love you like how I met you first time
I will give love to my stopped heart.
Menanti.
Apa kamu tahu
sedari tadi aku menanti sapaan darimu?
Belum genap 24 jam jarak menjauhkan kita,
bahkan setengah hari pun tak sampai.
Tapi kenapa, ya?
Rasanya aku rindu.
Yah, sebetulnya aku sudah tahu
kalau kebisaanmu dirindukan itu ialah salah satu bakat luar biasamu.
Setidaknya untukku.
Memang pernah seperti ini sebelumnya,
tapi belum juga kutemukan sebabnya.
Aneh... Kenapa, ya?
Rasanya aku rindu.
Merindukan senyum malaikatmu,
merindukan suaramu memanggil namaku,
merindukan caramu mencipta tawa bahagiaku,
merindukan kamu.
Cepatlah. Jangan buat aku jenuh.
Yang dinanti belum juga tiba.
Rabu, 16 Januari 2013
Fkata uink!
Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabridge, utruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng. Ckuup huurf petrama dan trekahir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis bernataakn, ktia teatp daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa. Laur bisaa kan? Sdaar aatu ngagk, klaian brau sjaa membcea dgnean tiluasn ynag barentakan ;)
Selasa, 15 Januari 2013
Peanut!
Padahal kamu tahu rasanya diabaikan.
Padahal kamu tahu sakitnya tak diacuhkan.
Apa harus kubuat kamu merasakannya sekali lagi?
Supaya kamu paham, agar kamu mengerti.
Karena harusnya kamu tahu,
bagaimana kecewanya aku tiap kali ucapanku dianggap bak angin lalu.
Karena harusnya kamu sadar,
bagaimana sakitnya aku tiap kali tutur kataku tak tersampaikan padamu.
"No matter how busy a person is, if they really care, they'll always find time for you." -@RealMilaKunis_
Padahal kamu tahu sakitnya tak diacuhkan.
Apa harus kubuat kamu merasakannya sekali lagi?
Supaya kamu paham, agar kamu mengerti.
Karena harusnya kamu tahu,
bagaimana kecewanya aku tiap kali ucapanku dianggap bak angin lalu.
Karena harusnya kamu sadar,
bagaimana sakitnya aku tiap kali tutur kataku tak tersampaikan padamu.
"No matter how busy a person is, if they really care, they'll always find time for you." -@RealMilaKunis_
...Akhirnya, kamu.
Awalnya kamu, si putih yang sudah pergi jauh.
Sifatmu yang kekanak-kanakan
dan tingkah bodohmu itu...
Mungkin (aku bilang mungkin) membuatku tertarik padamu kala itu.
Aku saja tidak percaya aku bisa tertarik pada orang sepertimu.
Ibumu mengerikan.
Wajahnya seolah-olah menunjukkan
bahwa ia akan memukulku dengan rotan jika mendekatimu.
Itu hanya persepsi pribadiku, entahlah.
Hampir tiap orang yang mengenal kita
menganggap kita sepasang kekasih.
Yang benar saja!
Bahkan kita belum menginjak kelas 1 SD saat itu.
Waktu berlalu,
aku melupakanmu.
Karena melupakanmu memang mudah saja.
Aku dan kamu selalu dipisahkan dinding kelas,
aku dan kamu nyaris tak pernah bertegur sapa.
Lalu kamu, si murah-senyum sang pemeriah suasana.
Tinggi dan pandai,
humoris dan menyenangkan.
Kurasa bukan hanya aku saja
yang tertarik pada pria sepertimu.
Namun jarak antara aku dan kamu
terpaut terlalu jauh.
Mungkin yang kamu ketahui tentangku
hanyalah nama dan sosokku.
Begitu,
hanya begitu saja hubunganku denganmu.
Hingga tiba saatnya
kamu menemukan gadis yang membuatmu jatuh cinta.
Hal itu tidak membuatku terguncang,
justru membuatku tenang.
Karena dengan begitu,
akan lebih mudah bagiku melupakanmu.
Kemudian kamu, si hitam yang sok keren.
Aku tak pernah ingin mengenalmu,
aku benci ditakdirkan bertemu denganmu.
Kenapa harus kamu?
Tak ada yang bisa kukagumi darimu,
lebih-lebih kubanggakan.
Tak pernah kulakukan apapun
untuk membuatmu bertekuk lutut padaku.
Tapi kenapa tiba-tiba saja
pintu hatimu yang terbuka kala itu,
kautetapkan sebagai milikku?
Memangnya kamu siapa,
berani-beraninya mengetuk pintu hatiku
dan memaksaku membukakannya?
Meskipun aku sempat goyah,
aku tidak sebodoh itu
untuk membukakan pintu hatiku untukmu.
Kamu hanya bisa berdiri di ambang pintu,
lelah menunggu dan jenuh menanti,
dan akhirnya mencari pintu hati lain untuk kauketuk.
Selanjutnya kamu, si ikal artis kampung sebelah.
Kamu pun sama saja!
Kenapa harus kamu?
Ya, Tuhan. Kenapa harus dia?
Dan kenapa pula harus aku
yang menawan hatimu saat itu?
Membuatmu tersenyum padaku,
seolah ingin membuatku
ikut merasakan apa yang kaurasakan...
Tidak. Kukatakan tidak.
Aku tidak mau!
Aku tidak mau jatuh di lubang yang sama...
Tapi waktu berkata lain,
seiring ia berjalan,
ia memaksaku mengagumimu,
meski hanya sesaat.
Dan kamu! Paijoku yang dulu, Tansurku yang sekarang.
Padahal yang dulu kuketahui tentangmu
hanya nama dan sosokmu.
Namun mengapa jatuh cinta denganmu begitu mudah?
Sulit dimengerti.
Kukira kamu akan berakhir sama dengan mereka yang telah lalu.
Kukira kamu akan menghadiahiku berjuta harapan,
lalu mengenyahkan semuanya hingga lenyap tanpa bekas.
Tapi kamu berbeda...
Mereka tak pernah membuatku benar-benar jatuh cinta.
Hanya kamu.
Ya... Akhirnya, kamu.
Sifatmu yang kekanak-kanakan
dan tingkah bodohmu itu...
Mungkin (aku bilang mungkin) membuatku tertarik padamu kala itu.
Aku saja tidak percaya aku bisa tertarik pada orang sepertimu.
Ibumu mengerikan.
Wajahnya seolah-olah menunjukkan
bahwa ia akan memukulku dengan rotan jika mendekatimu.
Itu hanya persepsi pribadiku, entahlah.
Hampir tiap orang yang mengenal kita
menganggap kita sepasang kekasih.
Yang benar saja!
Bahkan kita belum menginjak kelas 1 SD saat itu.
Waktu berlalu,
aku melupakanmu.
Karena melupakanmu memang mudah saja.
Aku dan kamu selalu dipisahkan dinding kelas,
aku dan kamu nyaris tak pernah bertegur sapa.
Semua telah berlalu.
Kamu hanya kenangan.
Bertahun-tahun aku tak pernah lagi menemuimu,
tapi anak tetangga masih saja menanyakan kabarmu padaku,
seolah-olah aku ini memang kekasihmu.
tapi anak tetangga masih saja menanyakan kabarmu padaku,
seolah-olah aku ini memang kekasihmu.
Lalu kamu, si murah-senyum sang pemeriah suasana.
Tinggi dan pandai,
humoris dan menyenangkan.
Kurasa bukan hanya aku saja
yang tertarik pada pria sepertimu.
Namun jarak antara aku dan kamu
terpaut terlalu jauh.
Mungkin yang kamu ketahui tentangku
hanyalah nama dan sosokku.
Begitu,
hanya begitu saja hubunganku denganmu.
Hingga tiba saatnya
kamu menemukan gadis yang membuatmu jatuh cinta.
Hal itu tidak membuatku terguncang,
justru membuatku tenang.
Karena dengan begitu,
akan lebih mudah bagiku melupakanmu.
Semua telah berlalu.
Kamu hanya kenangan.
Tapi kamu tidak berubah.
Aku masih saja tertawa tiap kali berbicara denganmu.
Kemudian kamu, si hitam yang sok keren.
Aku tak pernah ingin mengenalmu,
aku benci ditakdirkan bertemu denganmu.
Kenapa harus kamu?
Tak ada yang bisa kukagumi darimu,
lebih-lebih kubanggakan.
Tak pernah kulakukan apapun
untuk membuatmu bertekuk lutut padaku.
Tapi kenapa tiba-tiba saja
pintu hatimu yang terbuka kala itu,
kautetapkan sebagai milikku?
Memangnya kamu siapa,
berani-beraninya mengetuk pintu hatiku
dan memaksaku membukakannya?
Meskipun aku sempat goyah,
aku tidak sebodoh itu
untuk membukakan pintu hatiku untukmu.
Kamu hanya bisa berdiri di ambang pintu,
lelah menunggu dan jenuh menanti,
dan akhirnya mencari pintu hati lain untuk kauketuk.
Semua telah berlalu.
Kamu hanya kenangan.
Aku tak pernah lagi mengucap kata padamu,
meski kadangkala sosokmu masih saja tertangkap oleh kedua bola mataku.
Selanjutnya kamu, si ikal artis kampung sebelah.
Kamu pun sama saja!
Kenapa harus kamu?
Ya, Tuhan. Kenapa harus dia?
Dan kenapa pula harus aku
yang menawan hatimu saat itu?
Membuatmu tersenyum padaku,
seolah ingin membuatku
ikut merasakan apa yang kaurasakan...
Tidak. Kukatakan tidak.
Aku tidak mau!
Aku tidak mau jatuh di lubang yang sama...
Tapi waktu berkata lain,
seiring ia berjalan,
ia memaksaku mengagumimu,
meski hanya sesaat.
Semua telah berlalu.
Kamu hanya kenangan.
Hanya perasaanku saja
atau kamu memang masih menganggapku istimewa?
Dan kamu! Paijoku yang dulu, Tansurku yang sekarang.
Padahal yang dulu kuketahui tentangmu
hanya nama dan sosokmu.
Namun mengapa jatuh cinta denganmu begitu mudah?
Sulit dimengerti.
Kukira kamu akan berakhir sama dengan mereka yang telah lalu.
Kukira kamu akan menghadiahiku berjuta harapan,
lalu mengenyahkan semuanya hingga lenyap tanpa bekas.
Tapi kamu berbeda...
Mereka tak pernah membuatku benar-benar jatuh cinta.
Hanya kamu.
Ya... Akhirnya, kamu.
Kurasa belum pernah ada pria yang membuatku jatuh cinta sepandai kamu.
Kurasa belum pernah ada pria yang mencintaiku setulus kamu.
Dan kurasa belum pernah ada pria yang bisa membuatku menangis sehebat kamu.
Dan kurasa belum pernah ada pria yang bisa membuatku menangis sehebat kamu.
Still A Dreamer...
Here's a strange and weird story to tell. It's personal and gory. But I feel like if people can post their illicit photos and weekend adventures, I can share this. I believe the Lord sometimes encourages me and gives me direction through dreams and I had such a dream last night:
In the dream, I had to cross a two fields and over an hurdle to reach my prize. There were several other people making the same trip. The first field was littered with dead birds all around, underfoot. Carcasses all around. I don't think I had killed them. It looked like most had been trampled by others or run into obstacles while trying to fly. Still they were there on the ground. Dead. Several people wouldn't cross the field. The stench was too strong for them. Or either it was that you had to listen to the crunch of broken bones under your feet as you walked? Many couldn't take it.
I did. I stomached what I had to deal with. I crossed that field.
Then we came to a tall chain-link fence with an oak tree on the other side... in the way that trees and fences can begin to grow together after so many years. It was a tall fence, but not monstrous. I had to work hard to get over it and knew I'd more than likely have to jump down quite a distance on the other side. It was a nasty fence. Covered in bird poop. Mangled links. The kind that can cut and scar you if you make a wrong move. It was distasteful. It was dangerous.
I climbed it. Some people were amazed. Some people were disgusted. Some climbed over and some didn't choose to. I climbed and then I jumped to the other side.
Finally, as I hit the ground I realized there was one more hindrance facing me. The limbs of the tree were so old and so low to the ground that I could not walk past the tree. I had to get down on my belly and I had to crawl. Squirrels tried to bite at my face as I slithered along the ground. I had to inhale so much dirt and feces that it felt like I might as well be eating it. Not my best moment at all.
But I crawled. I did it. I made it.
Many didn't complete the journey. I didn't have to do anything supernatural. I just had to stomach it and keep going. I had to press beyond the carcasses of past failures - both mine and others. I had to work hard to climb and overcome that obstacle. It was tall and difficult, but not impossible. Not impossible. It only took hard work. Finally, I had to humble myself and get low... very low...and grimy.
The good news is I made it. I needed to do some things for my family and for my destiny and I made it happen. What a great feeling to know that you'll do whatever you have to do to accomplish your goals! I'm encouraged as I begin a new day! I'm excited to move forward and deal with the things I have to deal with no matter how dirty or distasteful. I know my resolve will be tested, but I will pass the test.
You will pass your test, too! This is how life is. You press forward with all your strength and until you get "there" you don't stop! Be encouraged!
To your success!
Mark Anthony McCray helps people live on PURPOSE, achieve higher PERFORMANCE and experience true PROSPERITY. Be sure to subscribe to this blog so you don't miss a thing and forward this to a friend if you found it helpful. All material © Copyright, Mark Anthony McCray unless otherwise noted!
He can be reached in the following ways:
Mark@LiveBIGDieEmpty.com
Phone: 281-846-5720
Twitter: @LiveBIGDieEmpty
Facebook: http://www.facebook.com/LiveBIGDieEmpty
LinkedIn: http://www.linkedin.com/in/markanthonymccray/
Google+: https://plus.google.com/u/0/103149858138414160703/posts
YouTube: http://www.youtube.com/user/markanthonymccray
Pinterest: http://pinterest.com/markmccray/
For more information on Mark as a speaker or presenter check out http://livebigdieempty.blogspot.com/p/about-mark_29.html
Real Talk on Business, Marriage, Family & Life
I got a chance to sit down with Don Purdum this morning to talk transparently about some of my past failures and lessons learned. If you don't know about Don, check out his Facebook page and you'll be blessed for sure!
I'd love to know what you think. I don't want to elaborate too much now. I enjoyed getting a chance to share and I'll be doing it more in the coming weeks. Watch the video! Let me know what other topics you'd like to hear discussed!
To your success!
Mark Anthony McCray helps people live on PURPOSE, achieve higher PERFORMANCE and experience true PROSPERITY. Be sure to subscribe to this blog so you don't miss a thing and forward this to a friend if you found it helpful. All material © Copyright, Mark Anthony McCray unless otherwise noted!
He can be reached in the following ways:
Mark@LiveBIGDieEmpty.com
Phone: 281-846-5720
Twitter: @LiveBIGDieEmpty
Facebook: http://www.facebook.com/LiveBIGDieEmpty
LinkedIn: http://www.linkedin.com/in/markanthonymccray/
Google+: https://plus.google.com/u/0/103149858138414160703/posts
YouTube: http://www.youtube.com/user/markanthonymccray
Pinterest: http://pinterest.com/markmccray/
For more information on Mark as a speaker or presenter check out http://livebigdieempty.blogspot.com/p/about-mark_29.html
Langganan:
Postingan (Atom)