Senin, 24 Juni 2013

No Title

Apa yang mungkin kamu rasakan ketika seseorang berbicara buruk mengenai wanita yang melahirkan dan membesarkanmu; padahal ia tak mengenalnya? 

Apa yang mungkin kamu rasakan ketika seseorang menyakiti hatimu; sementara ia mengungkapkan bahwa ia tak merasa bersalah sedikitpun padamu? 

Apa yang mungkin kamu rasakan ketika seseorang yang kamu cintai melukai hatimu begitu dalamnya; kemudian mengabaikanmu begitu saja? 

...

Aku terbiasa memanjakanmu; 
atau kamu yang terbiasa memanjakanku? 

...

Wanita itu bilang padaku:
"Sekali-kali, biarkan saja. Jangan kamu terus yang mengalah." 

...

Siapakah yang pantas menerima maaf; 
dan siapakah yang seharusnya merasa bersalah? 

Ada sepotong maaf yang ingin kusampaikan padamu 
atas kalimat-kalimat burukku padamu. 

Namun adakah terlintas di benakmu untuk menyampaikan permintaan maaf padaku
atas kalimat-kalimat burukmu padaku? 

...

Mungkin saja ini hanya persepsi pribadiku. 
Mungkin saja kamu menganggap ini semua cerita yang kubuat sendiri;
dan tak sesuai dengan kisah yang kautahu. 

Perbedaan pendapat memang rumit, bukan? 

...

Selama tak bersamamu, ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu;
yang ingin kudengarkan pendapatmu. 

Tentang kaus kaki baruku, 
tentang aku yang menantikanmu semalaman, 
juga tentang anggota keluarga baru yang mungkin kudapatkan tak lama lagi! 

...

Tapi kurasa wanita itu benar. 
Aku tak bisa terus-terusan memanjakanmu; 
memangnya aku tak punya kesempatan untuk menjadi egois?

Sudah terlalu banyak keegoisan yang kutekan untukmu. 
Aku yakin kamupun punya banyak keegoisan yang kautekan untukku; 
hubungan ini memang rumit, ya? 

Yang kutahu; 
segusar apapun aku kepadamu, 
tak pernah terpikirkan olehku untuk meninggalkanmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar