Sabtu, 02 Februari 2013

Hello, February




Ditulis tanggal 1 Februari 2013,
 untuk kamu.
‘Nangis lagi’... Mungkin begitu pikirmu. Yah, mudah terbaca dari caramu memandangku. Maaf saja kalau aku sering menangis belakangan ini. Hanya saja... Rasanya semakin hari, semakin banyak saja hal yang membuatku terluka. Rasanya masalah yang menghampiriku semakin banyak, dan terlalu banyak untuk kuhadapi sendirian.
Mungkin seperempat kelas yang melihatku menangis pagi itu mengira bahwa aku menangisi angka enam puluh pada kertas ulanganku. Sayangnya, dugaan mereka meleset. Tangisku pagi ini bukan dikarenakan nilai ulangan yang mengecewakan itu (walau memang benar-benar mengecewakan, kuakui). Aku menangis disebabkan oleh orang yang membuatku menelan kekesalanku tanpa bisa membantah karena disalahkan atas sesuatu yang bukan salahku. Tidak mengerti? Kurang paham? Tidak apa. Ini bukan sesuatu yang harus kamu mengerti dan pahami.
Terima kasih untuk sapu tangan yang kausodorkan padaku saat itu. Maaf, aku menolaknya. Bukan karena aku tidak mau, tapi aku takut sapu tangan itu takkan meredakan tangisku, tapi malah membuat tangisku lebih hebat lagi. Dan bukan karena sapu tanganmu benar-benar jelek sampai membuatku ingin menangis, tapi karena perhatian yang kauberikan lewat sapu tangan itu membuatku senang. Atau hanya perasaanku saja? Tapi, tetap saja. Terima kasih.
Ah, ya... Dan maaf, aku membuatmu tidak senang bertemu denganku hari ini. Aku tahu, sikapku hari ini membuatmu tidak nyaman. Hanya saja... Aku tidak tahu, aku... Saat itu aku masih dibuat kesal karena tragedi pagi itu. Dan lagi beberapa sikapmu melenceng dari apa yang kuharapkan. Yah, bagaimanapun juga tidak mungkin kamu jadi sesempurna bayanganku, dan itu bukan masalah besar. Akupun minta maaf jika sikapku pun melenceng dari apa yang kamu harapkan. Maaf jika aku tidak bisa jadi sesempurna bayanganmu. Tapi hal yang aku ingin kamu tahu... Meskipun tidak selalu kutuliskan pada buku oranye itu, kuharap kamu tahu: bertemu denganmu selalu membuatku senang, seperti apapun sikapmu hari itu.

Tidak semua tangisku dikarenakan oleh kamu.
Tidak semua lukaku disebabkan oleh kamu.
Tapi nyaris setiap tangis akan lukaku hanya bisa dihentikan oleh kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar