Minggu, 24 Februari 2013

Seandainya Saja



Haruskah kulambaikan tangan, 
menyampaikan sapaan ringan?
Haruskah kuberi kamu senyum tipis, 
menghadiahkan simpati manis?

Atau haruskah aku terdiam beku, 
agar tak kusapa kamu dengan kaku? 
Atau haruskah kuberi kamu tatapan sinis, 
tanpa perlu bermanis-manis?

Ada debaran aneh yang menggangguku 
tiap kali kamu tertangkap sorot mataku. 
Aku bingung harus berbuat apa, 
meski hanya sekedar menyapa. 

Aku tidak menyukaimu, 
juga tidak membencimu. 
Ada gejolak aneh padaku 
yang kurasakan terhadapmu.

Ah... 
Seandainya saja kamu tak pernah ada, 
mungkin segalanya akan lebih mudah. 
Seandainya saja kamu tak pernah ada, 
mungkin segalanya akan lebih terarah. 

Seandainya saja kamu tak pernah ada
mungkin hela nafasku akan lebih lega.

Seandainya saja kamu tak pernah ada...
Aku takkan pernah seterluka ini, 
aku takkan pernah sesengsara ini. 

Namun nyatanya kamu di sana, 
tertawa dengan pipi merona
tanpa tahu sakit yang kuderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar