Jumat, 25 Januari 2013

Untuk Diriku di Masa Depan

Untuk diriku di masa depan
Halo, Christy. (masihkah kamu manis, baik hati, dan tidak sombong seperti aku?)
Aku menulis ini dengan harapan suatu hari nanti kamu akan membacanya lagi sebagai seorang pribadi yang berbeda dengan pribadiku yang sekarang. Jika kamu sedang membaca ini... Seperti apakah pribadimu yang sekarang? Masihkah kamu seorang gadis pemalas yang kekanak-kanakkan? Kurasa masih. Itu penyakit bawaan, soalnya. Akan terus melekat hingga akhir hayat.

Berbicara tentang masa depan, ada banyak sekali hal yang ingin kutanyakan padamu! 
Apakah tinggi badanmu bertambah? Berapa sentimeterkah tinggi badanmu sekarang? 
Apakah perubahan berat badanmu stabil? Berapa kilogramkah berat badanmu sekarang? 
Dan pastilah kamu sudah menemukan sekolah lanjutan yang tepat untukmu, bukan? Sekolah manakah yang kamu pilih? SMA atau SMK? Atas dasar apa kamu memilihnya? Rekomendasi atau jatuh hati? Aku penasaran setengah mati. Asal kamu tahu saja, aku yang sekarang masih saja dibuat pusing oleh persoalan tentang hal ini. 

Apa kabar keluargamu? Maksudku, keluargaku, keluarga kita? 
Apa Papa masih Papa yang menghabiskan waktunya di rumah, bingung harus melakukan apa? Apa Mama masih Mama yang melewatkan malam-malamnya untuk memasakkan menu makanan untuk esok hari? Apa adikmu masih suka mengigau dan masih saja meninggalkan 'pulau-pulau kecil' di bantal dan gulingnya? Apa kamu masih ditempatkan satu kamar dengannya? 

Masihkah kamu menjadikan pria buncit menggemaskan itu sebagai tambatan hatimu? Jika tidak, apa yang memisahkan kamu dengannya? Masalah besar (atau mungkin sepele) macam apa yang akhirnya menyelesaikan hubungan kalian berdua? Jika masih, seperti apakah sosoknya sekarang? Apakah ia sudah mulai mengecilkan perutnya? Apakah ia masih saja membuatmu gemas seperti aku yang masih saja gemas melihatnya? Dan... Ah, ya, apakah kalian masih menggunakan nama panggilan Tansur dan Tymo? Kuharap masih. Aku suka nama itu. Atau, paling tidak kuharap kalian menemukan nama panggilan baru yang lebih lucu. Lalu, apa kabar si biru menggemaskan yang ia berikan sebagai hadiah ulang tahunmu yang keempat belas? Masihkah kamu menyimpannya baik-baik dan membawanya tidur bersamamu setiap malam? Apa kamu akhirnya memutuskan untuk menjahit cacat-cacat kecilnya? 

Dan barangkali... Apa kamu masih berhubungan dengan gadis berambut keriting itu? Dan yang satunya lagi, yang bernama depan serupa dengan nama belakangmu. Jika masih... Apa kabar mereka? Apa mereka berhasil masuk ke sekolah lanjutan tujuannya? Apa kalian kadang berkirim pesan singkat dan bertemu tiap akhir pekan? Menakjubkan jika kalian benar-benar melakukannya. Karena saat ini saja, kedua hal itu mustahil untuk dilakukan. 

Hhm, apa kesibukanmu sekarang? Apakah sedang dihujani pekerjaan rumah dari gurumu, ataukah tengah menikmati liburan panjang yang menyenangkan? Entahlah, yang jelas, asal kamu tahu, ketika kamu sedang asyik membaca ini, aku sedang memikirkan banyak hal! Ujian akhir sekolah yang menentukan kelulusanku akan dilaksanakan beberapa bulan lagi. Hei, sesulit apa ujian itu? Apa aku akan bisa melewatkannya dengan baik? Berapa nilai keseluruhan yang kudapat? Sungguh, aku ingin tahu! Penasaran setengah mati.

Dan, seperti yang (harusnya) kamu tahu, hanya tinggal beberapa minggu lagi dari sekarang hingga ulang tahun keempat belas si bawel itu, tambatan hatimu! Maksudku, tambatan hati kita. Terserahlah bagaimana harus kusebutnya, entah aku, kamu, atau kita, yang jelas, sebagai sosok masa depanku... Kauberikan apa untuknya sebagai hadiah ulang tahunnya yang keempat belas? Kelima belas? Keenam belas? Atau bahkan juga yang ketujuh belas? Memangnya kamu tidak pusing memikirkan benda apa yang akan kauhadiahkan untuknya?

Ah, barangkali kamu sudah jenuh mendengarkan pertanyaan-pertanyaanku, ya? Kusudahi saja tulisan ini. Nyaris pukul 1 dini hari dan aku belum terlelap, menurutmu apa yang kira-kira Mama akan lakukan kalau mengetahuinya? 


Dari diriku di masa lalu untukmu,
diriku di masa sekarang bagiku,
26 Januari 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar